Salah Pemberitaan Jumlah & Status Pasien Terkait Covid-19, RS Unair Panggil Para Jurnalis

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Pihak manajemen Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya langsung memberikan tanggapan atau klarifikasi terkait pemberitaan di media tentang jumlah, status dan asal pasien terkait korona.
Hal ini disampaikan oleh Humas Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo saat acara konfrensi pers “Pengelolaan Informasi Publik Wabah Korona” di RSUA Surabaya, Rabu (11/03/2020).
“Mungkin ada berita yang salah, saya berharap jangan sampai ada informasi salah,” kata Suko mengawali pembicaraan saat konfrensi pers.
Selanjutnya Direktur RSUA, Nasronudin menyampaikan bahwa informasi yang beredar sebelumnya tentang covid-19 menjadi tanggungjawab bersama.
“Beberapa yang beredar di info sebelumnya terkait merebaknya kasus korona ini maka menjadi tanggungjawab kita bersama yang perlu disikapi dengan bijaksana dan memberikan info yang benar dan sosialisasi informasi yang baik terkait korona supaya masyarakat paham,” kata Direktur RSUA.
Direktur RSUA selanjutnya mempersilahkan Juru Bicara (Jubir) Tim Penanganan Korona RSUA, dr.Alfian Nur Rosyid untuk berbicara dihadapan para awak media.
Alfian mengatakan bahwa pemberitaan tentang Covid-19 merupakan hal yang sensitif. Terutama adanya pemberitaan sebelumnya yang mengabarkan bahwa pasien yang dirawat di RSUA ada 9 (sembilan) orang.
“Itu menjadi isu yang harus kita luruskan. Bahwa sebenarnya pasien yang kita rawat ini bukan 9 tetapi ada 2 (dua) pasien dan status pasien tersebut adalah ODP (Orang Dalam Pengawasan). Kemudian ada beredar (berita/informasi) ada warga negara asing yang dirawat. Sebenarnya yang dirawat 2 pasien tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang kebetulan ada perjalanan ke luar negeri ke salah satu negara terjangkit (Jepang). Sehingga kita screening pasien tersebut dan dinyatakan pasien tersebut ODP,” kata dr. Alfian.
Penjelasan dr. Alfian menegaskan bahwa RSUA hanya merawat 2 (dua) orang pasien berstatus ODP yang merupakan warga negara Indonesia.
“Itu warga negara Indonesia WNI bukan warga negara asing. Disebutkan dalam pemberitaan ada WNA yang dirawat. Itu WNA yang datang ke krisis center, dan itu bisa orang Indonesia maupun orang asing. Dan ada beberapa yang datang memang dari orang Jepang, Jerman, Amerika, Belanda juga China tapi itu tidak ada masalah, pulang, rawat jalan. Kalau ada masalah mereka dipersilahkan datang lagi untuk periksa di RS maupun krisis center,” ungkap Alfian.
Ia menjelaskan, untuk 2 orang pasien berstatus ODP masih dalam perawatan dan masih menunggu hasil pemeriksaan.
“Yang bersangkutan ada keluhan, kemudian kita screening dan pemeriksaan penunjang. Ada kecurigaan ke arah covid19, namun belum bisa dipastikan kena korona. Menunggu hasil pemeriksaan 7 hari kedepan,” pungkasnya. [bud]
Salah Pemberitaan Terkait Covid-19, RS Unair Panggil Jurnalis [[➡️ https://t.co/zeRuujxtAF ⬅️]] – #RadioSonora #BeritaSonora #SonoraNetwork #LiputanSonora #MagenticNetwork #jawatimur #waspadacovid19 #jatim @smartfm_sby #beritajatim #pemprovjatim #suroboyo #sonorasuroboyo pic.twitter.com/Nr9suIwSlL
— SONORA SURABAYA (@Fm98Sonora) March 11, 2020