Parade Surabaya Juang 2019, Kembali Di Gelar Pada 9 November

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Acara tahunan “Parade Surabaya Juang 2019” akan digelar pada 9 November, bertema “Wira Bangsa” yang memiliki arti pahlawan bangsa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengemas kegiatan ini dalam bentuk parade dan seni teatrikal sebagai upaya mentransfer nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda.
Kepala Disbudpar Surabaya, Antiek Sugiharti memastikan agenda rutin ini, saat acara Jumpa Pers di Kantor Bagian Humas, Kamis (07/11/2019).
“Kami mengangkat tokoh pahlawan di seluruh nusantara, baik dari pra kemerdekaan sampai dengan pahlawan kekinian dan dikemas dalam bentuk berbagai pertunjukan dan parade,” kata Antiek.
Acara yang rutin digelar dalam memperingati Hari Pahlawan ini, direncanakan untuk diikuti oleh sekitar tiga ribu peserta.
Sebagai pembeda dengan tahun lalu, kegiatan ini akan diikuti oleh delegasi dari Negara Rusia yakni Kota St. Petersburg, dan Volgograd. Kedua kota itu merupakan Kota Pahlawan di Negara Rusia yang memiliki kesamaan dengan Surabaya.
“Mereka berpartisipasi kegiatan Hari Pahlawan mulai dari pameran foto di Museum 10 November beberapa waktu lalu, kemudian ikut Parade Juang sampai nanti peringatan upacara tanggal 10 November,” imbuhnya.
Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari, direncanakan turut hadir diacara ini, untuk menyaksikan secara langsung bagaimana Kota Surabaya melakukan pengembangan bidang kebudayaan dan pendidikan karakter untuk anak-anak.
Parade akan dimulai pukul 07.00 Wib, start dimulai dari depan Kantor Bappeda Provinsi Jatim (Tugu Pahlawan). Acara dibuka dengan atraksi pemberangkatan Parade Surabaya Juang 2019. Kemudian, dilanjut dengan pembacaan puisi dan teatrikal pidato tokoh Bung Tomo di depan Gedung Siola. Spot berikutnya, yakni pengibaran Bendera Merah Putih dan pembacaan puisi di depan Hotel Majapahit.
“Nanti di pembacaan puisi ini dibacakan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karya KH. Mustofa Bisri,” imbuhnya.
Atraksi perang akan digelar di depan Gedung Grahadi dengan pertunjukan penampilan band dan teatrikal pidato Gubenur Suryo oleh komunitas pecinta sejarah Indonesia. Setelah itu, pertunjukkan teatrikal kolosal digelar di Monumen Bambu Runcing dan Monumen Polisi Istimewa.
“Lalu ada atraksi di Santa Maria dan prosesi di perempatan Jalan Bengawan dan berakhir di Taman Bungkul,” ujarnya.
Jika di tahun-tahun sebelumnya penyerahan senjata dari veteran kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berada di Jalan Polisi Istimewa dan depan Sekolah Santa Maria, kini berpindah mendekati garis finish. Tepatnya di perempatan Jalan Bengawan. Menurut Antiek, jalan tersebut dipilih karena dahulu di lokasi tersebut ada namanya pertempuran Wonokromo. “Kita ingin kali ini bergeser ke situ, sebab ada nilai-nilai yang kita ambil,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Surabaya, Soesandi Ismawan menambahkan, pihaknya telah menyiapkan penutupan jalan mulai pukul 06.00 wib.
Rute pertama yang ditutup adalah lokasi start di depan Bappeda Provinsi Jatim. Selain melakukan penutupan jalan, pihaknya juga telah menyiapkan kantong-kantor parkir di beberapa lokasi.
“Seperti di Jalan Tugu Pahlawan kami menyiapkan 10 kantong parkir, kemudian di Jalan Tunjungan, ada di Genteng Kali, di Darmo lokasi parkirnya ada di Jalan Bengawan sisi barat,” kata Soesandi.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat, BPB dan Linmas Kota Surabaya, Yudi Eko Handono mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan tim keamanan dan juga kesehatan. Ia menyebut total ada 2.704 petugas gabungan dari Satpol PP, Linmas, Dishub dan kepolisian. [bud]