Meski Tinggi Aduan, Data OJK Jatim Tunjukkan Kinerja Fintech P2P Tumbuh Pesat
[Foto: budi] – Kantor OJK Regional IV Jawa Timur gelar acara “Cangkrukan Media” di ruang Komunal lantai lima Surabaya, Kamis (23/02/2022).
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Kemudahan melalui teknologi seperti pada sektor keuangan membuat siapapun dapat mengirim dan meminjam uang hanya melalui online tanpa perlu ke bank atau biasa dikenal dengan fintech peer-to-peer (P2P) lending.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi saat acara “Cangkrukan Media” di Kantor Regional 4 Jatim menyampaikan, meskipun pengaduan konsumen di Jawa Timur tertinggi, namun hanya bersifat permintaan informasi dan pertanyaan.
Bambang menyebut kinerja fintech P2P lending selama triwulan IV 2022 lalu secara umum menunjukkan pertumbuhan yang pesat seiring merambahnya digitalisasi di berbagai lapisan masyarakat.
“Lho, banyak yang nanya bagaimana penyelesaiannya, status saya bagaimana, informasi semacam itu. Terakhir triwulan IV (2022) paling tinggi. Pengaduannya cukup tinggi. Tapi intinya cuma permintaan informasi dan pertanyaan, karena justru menunjukkan kami melayani masyarakat dengan baik dan masyarakat tau OJK itu tugasnya apa. Pinjol konotasinya negatif. Padahal pinjol itu kan netral ya. Pinjaman online seharusnya tidak bisa negatif karena yang peer-to-peer juga pinjol. Cuma berizin, diawasi oleh OJK,” kata Bambang saat pemaparan di ruang Komunal lantai lima Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur di Surabaya, Kamis (23/02/2022).
Disampaikan, data akumulasi dana dan pinjaman selama triwulan IV 2022 pada Desember mencapai sekitar Rp. 13,6 M atau 57,86 persen (y-o-y) untuk lender dan Rp. 64,4 M atau 84,62 persen (y-o-y) untuk borrower atau peminjam.
“Meskipun pengaturannya bersifat sandbox, belum bersifat prudential fixed utuh seperti perbankan, dana pinjaman transaksi rekening tumbuh. Karakteristiknya memang tidak terhindarkan. Bunganya tinggi tapi peer-to-peer antar mereka. Kalau yang menggunakan platform yang nyimpen sama yang meminjam sepakat. Kalau perbankan kan nggak, ditentukan bunganya oleh bank. Nah inilah yang disebut peer-to-peer. Kesepakatannya adalah antara peminjam dengan pengguna langsung difasilitasi oleh platform. Bunganya tinggi tapi fleksibilitasnya tinggi. Makanya mereka tumbuh. Jadi nggak bisa negatif kalau kita ngomong suku bunga. Pinjol suku bunganya tinggi, mereka memang ditujukan untuk kebutuhan harian. Ini karakteristik lembaga keuangan yang memfasilitasi kebutuhan semacam tadi,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bambang Mukti Riyadi yang telah dilantik dan bertugas sebagai Kepala Kantor OJK Regional IV Jawa Timur sejak 28 Januari 2020, sekaligus berpamitan untuk penugasan ditempat yang baru di Medan pada awal Maret 2023 nanti. [bud]