Lebih Peduli Dalam Pandemi, BK3S Jatim Alihkan Porsi Kegiatan ke Bantuan
Foto: Pinky Saptandari saat acara Seremoni Donasi Untuk Para Pejuang Buah Hati di Gedung BK3S Jatim, (23/07/2020).
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) atau BK3S Jawa Timur, Pinky Saptandari mengatakan bahwa selama pandemi ini pihaknya secara bertahap mulai mengurangi atau mengalihkan porsi kegiatan ke bentuk bantuan.
Demikian dikatakan Pinky seusai menghadiri acara “Seremoni Donasi Untuk Para Pejuang Buah Hati” yang diselenggarakan Kompas TV yang didukung PT. Eagle Indo Pharma atau Cap Lang dengan produknya Telon Lang di Gedung BK3S Jatim Jl. Raya Tenggilis Surabaya, Kamis (23/07/2020).
“Kami sejak Covid-19 ini mengubah skema penganggaran yang semula lebih banyak kegiatan yang sifatnya seremonial, outbound itu kemudian harus diubah menjadi sebuah kegiatan yang sifatnya lebih ke bantuan. Kenapa demikian, karena kondisinya memang mendesak. Yang semula untuk aktivitas lomba-lomba kami alihkan menjadi bantuan sembako,” kata Pinky dalam suara dan wajah tertutup masker dan face shield.
Pasca PSBB dalam pandemi ini, BK3S Jatim justru termotivasi untuk bisa lebih peduli dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Kegiatan dialihkan ke bentuk bantuan sembako kepada mereka yang terdampak pandemi.
“Sekitar 3.000 sembako yang sudah kami bagikan untuk lansia, ibu rumah tangga, kemudian kaum dhuafa. Difabel, guru honorer yang tiap bulan hanya menerima 300 ribu. Pemijat tunanetra yang sama sekali tidak bisa mijit selama 4 bulan ini. Itu yang kita lakukan. Ini menjadi kegiatan pertama BK3S setelah empat bulan vakum,” ujar Pinky.
“Dari sisi anggaran memang malah terjadi penciutan karena selama ini kita hidup dari menyewakan gedung. Nah, gedungnya selama 4 bulan tidak ada aktivitas, yaa kita harus mengubah semuanya. Merevisi kembali anggaran yang sudah direncanakan sehingga tidak pada kuantitasnya. Tapi kualitasnya tetap kita perbanyak dan Alhamdulillah, donaturnya juga tetap banyak dalam artian dalam kondisi pandemik ini kesosialan juga semakin meningkat,” ungkapnya.
“Ketika orang merasa hidupnya susah ternyata ketika tengok kiri kanan ada yang lebih susah dari kita. Sehingga dengan demikian semua orang terketuk walaupun cuma beras 5 kilo atau mie satu karton lalu kita bagi-bagikan. Banyak yang menerima manfaat dan menangis ketika menerima bantuan,” lanjut Pinky.
“Ini jadi amanah yang harus terus kita jalankan. Dan mudah-mudahan nanti selain masker lalu hand sanitizer, sabun dan sebagainya. Kedepan kalau ada sponsor yang bisa memberikan vitamin juga minyak kayu putih dan sebagainya saya kira itu juga sangat penting dalam kondisi sekarang ini. Suatu upaya-upaya yang sifatnya baik, kita bisa berbagi kepada sesama,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur, mitra dan stake holder yang selama ini bekerjasama agar bisa tetap berkontribusi kepada yang membutuhkan terlebih dalam keadaan pandemi ini.
“Untuk donatur yang sudah berperan di dalam mendukung kegiatan sosial BK3S kami ucapkan terimakasih dan berharap bahwa hal yang baik ini harus terus dipertahankan karena yang membutuhkan semakin banyak. Yang belum bergabung, mari meluangkan anggarannya termasuk juga produk-produknya untuk membantu mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
“Apapun itu sangat membantu. Bahkan kami juga punya “Sarang Lapak” (Salurkan Barang Layak Pakai) yang merupakan donasi dari semua pihak yang disisihkan dari rumah yang sudah tidak kepakai. Baju, tas, sepatu, sprei, kursi roda dan sebagainya. Kami terima lalu kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan,” lanjutnya.
“Kemarin kita sudah membagikan kursi roda pada anak yang berkebutuhan khusus. Saat membagi sembako juga kita bagikan tongkat untuk mereka yang tidak bisa berjalan. Jadi, tidak selalu harus uang, tidak harus selalu dalam bentuk yang baru. Yang lama bagi orang lain itu bisa baru bagi yang lainnya, dan itu sudah sangat membantu,” urai Pinky.
“Jadi, membagi kebahagian sekecil apapun itu merupakan hal yang luar biasa. Mari kita bersama melakukan, dan saya yakin kalau kita bergandengan tangan dengan bantuan media, para donatur dan sponsor, akan banyak orang yang bisa kita bantu. Jelang 75 tahun Kemerdekaan RI, ini saatnya kita berjuang bersama untuk membantu pemerintah. Melakukan upaya pemberdayaan dan bahkan juga mendorong masyarakat untuk patuh, tangguh, tidak mengeluh tapi bisa berkreasi ditengah kesulitan ini,” lanjutnya.
“Yang tadinya nggak jualan jadi jualan, yang dulunya nggak bisa apa-apa, bisa bikin bawang goreng. Kita dorong dan bantu dengan gerakan beli dan bagi. Kita beli bagi yang berlebih untuk dibagikan pada yang lain. Kita juga membeli sembako dari toko-toko kecil dan hasilnya kita bagikan kepada yang lain,” pungkasnya. [bud]