Jelang Akhir 2020, Bupati Banyuwangi Berbagi 20 Jurus Perubahan

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Tahun 2020 menjadi periode akhir dari masa jabatan Kepala Daerah Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sebagai Bupati.
Mengaku sering ditanya tentang cara merubah Banyuwangi hingga menjadi seperti saat ini, dirinya ingin memberikan jawaban dalam sebuah buku. Selanjutnya, jawaban melalui buku, dapat dibaca tidak saja bagi yang bertanya, juga bagi banyak orang lain sebagai pengetahuan.
“Selama ini banyak teman-teman yang akan jadi Bupati datang ke Banyuwangi, dan setelah jadi, sebagian ada yang sulit untuk mengoperasikan visi misi,” kata Anas.
Hal itu disampaikan, saat acara soft launching buku “Anti-Mainstream Marketing, 20 Jurus Mengubah Banyuwangi” bersama Abdullah Azwar Anas di Gramedia Expo-Library Cafe, Dyandra Convention Center, Jl. Basuki Rahmat Surabaya, Senin (14/10/2019).
“Misalnya tantangan Banyuwngi dulu, sampai ada penerbangan, ada bandara internasional, kemudian pariwisatanya bisa melompat dari 491 ribu orang menjadi 5,3 juta orang,” imbuh Anas.
“Ada banyak cara yang dikerjakan, seperti 20 jurus untuk mengubah Banyuwangi, pendekatannya dengan anti mainstream marketing,” kata Anas.
Dirinya menyampaikan tidak banyak promosi untuk Banyuwangi, namun tamu datang cukup banyak, dan caranya diungkap dalam bukunya disertai dengan banyak contoh dari apa yang telah dikerjakan.
“Setelah lulus jadi bupati, saya pingin jadi konsultan bupati, ” ujar Anas yang akan mengakhiri masa jabatannya pada September 2020. Menurutnya, buku ini bercerita dari apa yang telah dikerjakan.
“Daripada menjawab satu-satu bupati dan kepala daerah yang datang, maka dijawab dengan buku ini melalui pendekatan anti mainstream marketing,” imbuh Anas.
Ketika ditanya apakah dirinya akan kembali ke jalur politik, dirinya menyampaikan mengalir saja agar bahagia.
“Mengalir saja, orang kalau mengalir itu enak, hidupnya bahagia,” ujar Anas.
Dirinya menyampaikan, bahwa dalam era demokrasi, partai memiliki ruang untuk menyeleksi, siapapun orangnya. “Jadi, kita tunggu partai, siapa saja yang akan muncul,” katanya.
Anas mengatakan, menjadi Bupati bukan hanya tentang terpilih, namun harus kreatif dan jauh lebih cepat untuk mengerjakan berbagai program. Kedepan, daerah-daerah lain juga berjuang, berbicara tentang pariwisata.
Semua juga menjual daerahnya yang punya potensi hebat.”Dan ini perlu dieksekusi dengan cepat, jadi kedepan, yang dipilih bukan hanya terpilih, tapi bisa mengeksekusi dan inovatif,” tegas Anas.
Menurutnya, berbicara tentang dukungan publik, salah satu tugas pemimpin adalah meyakinkan publik, dan penghargaan yang didapat Banyuwangi saat ini, bagian dari hasil dukungan publik.
Anas menyampaikan, bahwa dirinya akan kembali mengeluarkan buku, tentang kolabarasi dan leadership.
“Saya ingin menyelesaikan, memimpin dengan baik, karena masih banyak PR yang belum jalan, setelah itu mengabdi kepada masyarakat, dan saya ingin berbagi ilmu dengan menjadi konsultan para bupati yang ingin membangun daerahnya,” imbuhnya.
“Selama ini banyak teman-teman yang akan jadi bupati banyak ke Banyuwangi (konsultasi), sebagian ada yang sulit untuk mengoperasikan visi misi, tapi kadang karena belum punya pengalaman, kadang perlu waktu 1 hingga 2 tahun,” pungkasnya. [bud]
https://twitter.com/Fm98Sonora/status/1183944200745705472