Jatim Alami Inflasi 0,23 Persen Selama November 2019
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Satriyo Wibowo menyampaikan angka inflasi Jawa Timur selama November 2019 lalu mencapai 0,23 persen.
Hal ini dikatakan saat merilis Berita Resmi Statistik (BRS) tentang Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur selama November 2019 di Kantor BPS Jatim, Senin (02/12/2019).
“Jatim inflasi 0,23 persen, lebih tinggi dari angka nasional yang hanya 0,14 persen,” kata Satriyo.
Diketahui, bahan makanan menjadi penyumbang tertinggi inflasi yang mencapai 0,79 persen dari lima kelompok yang mengalami inflasi.
Sementara dari delapan kota IHK di Jawa Timur yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada Kabupaten Sumenep 0,41 persen dan terendah 0,01 persen di Malang.
“Harga barang yang bergejolak menjadi penyebab inflasi selama November di Jatim,” tegas Satriyo.
Disampaikan, komoditas utama penyumbang inflasi diantaranya adalah bawang merah, daging dan telur ayam ras, ikan mujair, jeruk, tomat sayur, kontrak rumah, rokok dan minyak goreng.
Selanjutnya, selain bahan makanan, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi tertinggi di Jawa Timur adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mencapai 0,30 persen.
BPS Jatim juga mencatat bahwa kelompok kesehatan juga turut menyumbang angka inflasi 0,29 persen, berlanjut untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,12 persen. Diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. [bud]
https://twitter.com/Fm98Sonora/status/1201426310062411778