Jalan Lintas Selatan Masih Terhambat Pembebasan Lahan

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Pembangunan prasarana Jalan Lintas Selatan (JLS) sepanjang 700 kilometer saat ini mencapai 56 persen sejak dimulai tahun 2002 atau masih mencapai 400 kilometer.
Saat ditanya apakah JLS dapat ditargetkan selesai sebelum tahun 2024, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjawab dan mengatakan bahwa pembebasan lahan menjadi faktor yang tidak dapat dihitung.
Hal itu disampaikan Khofifah usai menghadiri acara “Bincang Kompas” bertema “Pengembangan Kawasan Selatan Jawa Timur” yang berlangsung di Graha KADIN Jatim, Jalan Bukit Darmo Raya Surabaya, Selasa (10/03/2020).
Gubernur mengatakan, bahwa pembebasan lahan menjadi hal yang tidak dapat dihitung. Menurutnya, dari 206 kilometer baru 30 kilometer yang sudah dibebaskan. Tahun ini ada tiga lot pekerjaan sedang berjalan dan 17 km lainnya.
“Ini yang tidak bisa dihitung adalah pembebasan lahannya. Masih ada sekitar 206 kilometer, dari 206 itu ada 30 kilometer yang sudah dibebaskan. Saya turun kelapangan bersama tim dari PUPR. Jadi kalau sudah ada yang bisa membuka pembebasan lahan untuk bisa membangun koneksitas itu, maka dari PUPR akan melakukan ikhtiar pendanaan. Jadi kalau untuk tahun 2020 ini lot 9, 6, 7 jalan. Ada 17 kilometer lagi tapi prencil-prencil. Tahun 2021 ada, kalau misalnya 30 kilometer dari Sendang Biru ke arah Lumajang itu clear, maka itu sesungguhnya sangat mungkin bisa dilakukan di 2021,” kata Khofifah.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo pada November 2019 telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Selanjutnya, melalui perpres ini diharapkan bisa mempercepat pembangunan JLS yang menghubungkan delapan kabupaten. Seperti Pacitan, Trenggalek,Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Prasarana ini diharapkan dapat beroperasi sebelum masa pemerintahan Presiden dan Gubernur Jawa Timur berakhir pada 2024. [bud]
Suasana saat acara #BincangKompas di Graha Kadin Jatim – #BeritaSonora #LiputanSonora #MagenticNetwork #RadioSonora #suroboyo #jatim #SonoraNetwork @smartfm_sby #sonorasuroboyo pic.twitter.com/MAYHZMIX43
— SONORA SURABAYA (@Fm98Sonora) March 10, 2020