IPO Perusahaan Keluarga: Pemilik Vs Penerus

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Suksesi perusahaan keluarga melalui Initial Public Offering (IPO) menjadi tema yang diangkat dalam acara “Business Owner Workshop 2020″ yang diselenggaraka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IDX di Hotel Kampi Surabaya, Kamis (27/02/2020).
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk mendukung dan mendorong perusahaan di Jawa Timur agar lebih maju dan berkembang menjadi perusahaan tercatat.
Namun demikian, tidak semua perusahaan keluarga di Jawa Timur mengetahui bahwa IPO bukan hanya sebagai sarana mendapatkan akses pendanaan. Kondisi perusahaan dan cara pandang pemilik perusahaan atau owner menjadi faktor pembeda dengan generasi penerus mereka.
“Anaknya (penerus) well educated, karena mereka kebanyakan kuliahnya di luar negeri. Bahkan mereka sangat paham tentang pasar modal dan tidak asing. Tapi begitu hal ini tersampaikan kepada papa, mama, eyang, opa, oma masih enggan melakukan IPO. Karena dalam benak mereka (pemilik), jika melakukan IPO artinya perusahaan yang dirintis dijual ke orang lain,” ungkap Ana panggilan akrab Dewi Sriana Rihantyasni.
Data yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di Provinsi Jawa Timur tercatat sekitar 139.187 Single Investor Identification (SID) atau 0,35 persen dari 40 juta jiwa total penduduk Jawa Timur.
“Ada yang karena ketakutan karena merasa perusahaannya dipindah tangankan ke orang lain. Ada yang masih melihat kiri kanan, wait and see. Atau merasa karena perusahaannya sudah untung,” imbuh Ana.
Sementara itu, berdasar data SID dan Sub Rekening Efek (SRE) tahun 2016 hingga Desember 2019, di Jawa Timur tercatat ada sebanyak 139.187 investor dengan penambahan 34.238 SID atau naik 24,59 persen.
“Salah satu perusahaan besar di Surabaya memang nggak pingin untuk IPO karena sudah untung. Lalu saya jelaskan, keuntungan IPO tidak hanya sekedar untuk pendanaan. Ada Tbk, pengelolaan lebih oke, makin dikenal dan diakui di luar negeri,” ujarnya.
“Nanti anak-anak (anak perusahaan) saya saja yang IPO,” kata Ana menirukan ucapan salah satu pemilik perusahan yang sempat ditemuinya.
Namun demikian, tidak semua pemilik atau owner perusahaan terutama perusahaan keluarga, skeptis terhadap IPO. Sikap dan cara pandang berbeda tentang IPO ini ditunjukkan oleh 100 orang pemilik yang hadir sebagai peserta dalam acara Business Owner Workshop 2020. Mereka merupakan pemilik berbagai perusaan yang bergerak dibidang transportasi, properti, konstruksi hingga industri pengolahan pakan.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran para pemilik atau owner perusahaan melalui literasi dan sosialisasi dalam berbagai program yang dilakukan oleh BEI. Lebih lanjut Ana menjelaskan, IPO tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar saja.
“Startup company biasanya juga banyak yang berminat melalui IPO sebagai solusi pendanaan. Karena belum memiliki akses dan jaminan melalui papan akselerasi (tempat pencatatan saham) secara khusus selain papan utama dan pengembangan yang sudah ada recordnya,” ungkapnya.
Papan akselerasi merupakan papan pencatatan yang dikhususkan mengakomodasi perusahaan skala kecil hingga menengah untuk bisa mencatatkan sahamnya di bursa.
Sementara dua papan lainnya adalah papan pengembangan (Development Board) dengan modal perusahaan atau aset berwujud bersih (net tangible asset) minimal di atas Rp. 100 miliar. Sementara papan pengembangan minimal Rp 5 miliar.
Untuk diketahui, pasar modal Indonesia telah menempatkan 76 perusahaan tercatat baru atau meningkat 22,27 persen dari total fund raise IPO hingga Rp. 150,3 triliun pada tahun 2019 dari 2018 (Rp.123,6 triliun).
Hal ini menunjukkan bahwa minat perusahaan masih tinggi untuk mencari alternatif pendanaan di pasar modal. [bud]
IPO Perusahaan Keluarga: Pemilik Vs Penerus ➡️ https://t.co/7iblIMjoC1 ⬅️ – #RadioSonora #idxgoodnews #BeritaSonora #SonoraNetwork #LiputanSonora #MagenticNetwork #maumulaikapan @smartfm_sby #yuknabungsaham #beritajatim #kantorperwakilanbei #jawatimur #Suroboyo #sonorasuroboyo pic.twitter.com/8hC5LdXDOM
— SONORA SURABAYA (@Fm98Sonora) February 27, 2020