Identitas 2 Santriwati Ponpes Annidhamiyah Tewas Tertimbun Longsor Pamekasan, 1 Luka, 3 Belum Ketemu
Tebing tanah yang longsor di Pondok Pesantren Annidhamiyah Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura. [Foto: Surya.co.id/TribunJatim]
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Mengutip Surya.co.id (KG Media Group), inilah identitas 2 satriwati Ponpes Annidhamiyah tewas tertimbun longsor tebing di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Mereka adalah, Rubiatul Adhaia, (14), asal Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang dan Siti Khomariyah, (16), asal Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.
Selain dua santriwati tewas, ada satu santri yang mengalami patah tulang yakni, Nurul Khomariyah, (15) asal Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.
Sementara ada juga 3 santri yang belum dievakuasi berada dalam tumpukan tanah, yakni, Santi (14), asal Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
Kemudian, Nur Aziza, (13), asal Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
Serta Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
Hingga Rabu (24/2/2021) siang, tiga santri yang tertimbun itu belum bisa dievakuasi.
Kapolsek Pasean, Iptu Togiman mengatakan, belum dievakuasinya 3 santri dari longsoran karena saat ini masih dalam keadaan hujan cukup deras.
“Kondisi alam yang menjadi kendala untuk mengevakuasi ke tiga korban yang masih tertimbun tanah,” kata Iptu Togiman kepada surya.co.id.
Polisi yang akrab disapa Togiman itu menjelaskan kronologis runtuhnya tebing yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Annidhamiyah ini.
Kata dia, tebing itu mulai longsor sekira pukul 00.30 WIB.
Material reruntuhannya, menimbun sebagian tempat santriwati bermukim, tepatnya di bagian sebelah barat Pondok Pesantren Annidhamiyah.
Menurut Togiman, penyebab tebing itu longsor akibat dampak curah hujan dengan itensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah setempat.
Dini hari itu, ungkap dia, hujan yang turun di wilayah setempat disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan gerusan tanah yang terjal menjadi longsor dan menimpa bangunan penginapan para santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang berjumlah 47 siswi. [bud]