Exposure Penelitian Dosen, UKDC Gelar Webinar Pengembangan Wisata Modern Gunung Arjuna
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) Surabaya telah menggelar kegiatan webinar via zoom bertema “Potensi Pengembangan Pariwisata Modern di Kecamatan Prigen” (Lereng Gunung Arjuna), Sabtu (21/05/2022).
Kegiatan ini sekaligus merupakan exposure hasil penelitian para dosen di UKDC Surabaya yang diikuti mulai perwakilan civitas akademika kampus, pemerintah dan praktisi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati dalam presentasinya menyampaikan tentang upaya pengembangan dan penyelamatan lingkungan serta pengelolaan ekowisata (ecotourism) termasuk local wisdom.
“Pemkab Pasuruan ingin setiap desa memiliki kelompok sadar wisata atau pokdarwis. Kabupaten pasuruan ada 341 desa dan 24 kelurahan. Baru 58 pokdarwis atau 15-20 persen yang dibentuk kepala desa,” kata Eka.
Ia menyampaikan bahwa pariwisata berbasis masyarakat sebagai model pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk masyarakat lokal dalam menghasilkan pendapatan, diversifikasi ekonomi lokal, pelestarian budaya, lingkungan dan peluang pendidikan melalui community based tourism (CBT).
“Di Prigen ada 11 desa dengan 3 kelurahan, termasuk mengembangkan desa wisata di Kab. Pasuruan ada 5 desa wisata, seperti potensi kampung kopi, agrowisata dan wisata alam, termasuk melalui local wisdom berupa kegiatan penyelamatan air,” imbuh Eka.
Sementara itu, Direktur Cempaka Foundation, Sarifudin Lathif menyampaikan, bahwa pihaknya merupakan yayasan yang bergerak di lingkungan hidup, pelestarian dan pengelolaan kawasan Sumber Daya Alam (SDA).
“Sejak tahun 2016 yayasan kami fokus dan konsentrasi di konservasi hutan khususnya di lereng Gunung Arjuna. Disitu ada hutang lindung, hutan konservasi, hutan produksi sampai hutan rakyat dengan beragam tujuan pemanfaatan. Tahun 2018 juga fokus mulai pembibitan, penanaman pohon. Hingga tahun 2022 ini mulai fokus pada konservasi dan ecotourism dan lainnya,” ujar Lathif.
Disampaikan bahwa nilai penting sumberdaya di Gunung Arjuna adalah menyediakan air bersih bagi 22 juta orang atau 60 persen bagi masyarakat Jawa Timur yang tinggal di DAS Brantas hingga sebagai destinasi wisata alam, masyarakat, budaya hingga wisata buatan.
Narasumber lainnya juga turut menyampaikan presentasinya. Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen sekaligus narasumber dari UKDC, Citra Anggraini Tresyanto memaparkan tentang “Strategi Digital Marketing Pariwisata” dalam webinar tersebut.
“Pariwisata akan mendapatkan manfaat dari 150 juta pengguna internet yang aktif menggunakan media sosia (sosmed) dengan durasi rata-rata 3 jam per hari. Hal itu menguntungkan industri pariwisata untuk memberikan exposure dan meningkatkan awareness dari destinasi pariwisata melalui sosmed,” kata Citra.
Ia juga menyampaikan, kekayaan alam Pasuruan dapat dipastikan mampu menarik kunjungan wisatawan hingga apa yang disebut dengan istilah ‘hidden gem’ melalui desa wisata yang memberikan pengalaman liburan bagi pengunjung yang lebih unik dan baru.
Melalui webinar ini juga diberikan kesempatan tanya jawab. Pada kesempatan itu reporter radio Sonora menanyakan tentang keamanan dan kenyamanan pengunjung saat akan dan yang telah berada di lokasi obyek wisata.
Seperti early warning systems atau sistem peringatan dini tentang potensi bahaya hidrometeorologi hingga pengaturan jumlah pengunjung pada peak season atau musim liburan agar tidak terjadi kemacetan hingga jalur cepat evakuasi.
Disampaikan bahwa pihak pemkab Pasuruan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder seperti Dishub, Polres, Muspika dan pengelola obyek wisata tentang potensi kemacetan lalu lintas dan kebutuhan tempat parkir dan pemberlakuan satu arah khususnya di wilayah Prigen dan sekitarnya. Sementara tentang sisi peringatan dini melalui pemetaan potensi bencana seperti rawan longsor bersama BPBD setempat. [bud]