Empat Tahun Menanti, Untag Bersiap Buka Fakultas Kedokteran
[Foto: Humas] Rektor Untag Surabaya Mulyanto Nugroho saat menerima visitasi Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya di Untag Surabaya, Kamis (09/02/2023)
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Memahami bahwa kebutuhan dokter di Indonesia yang masih tinggi terutama untuk bisa mengisi kekurangan tenaga kesehatan khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, bersiap untuk mendirikan Fakultas Kedokteran (FK).
Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya untuk memenuhi kelayakan pendirian Prodi Kedokteran, Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.
“Empat tahun sudah penantian kami dalam mendirikan Fakultas Kedokteran, bisa dikatakan kami ini sudah terlanjur siap. Mudah-mudahan seluruh fasilitas yang disediakan sudah memenuhi syarat,” kata Rektor sekaligus Guru Besar Ilmu Ekonomi ini.
Disampaikan bahwa keseriusan untuk mewujudkan rencana pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter ini telah memasuki babak baru. Karena Untag atau yang dikenal juga sebagai Kampus Merah Putih, Kampus Patriotik ingin berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, Kampus Nasionalis ini kembali menerima Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (09/02/2023) di lantai dua Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani. Dan sebulan sebelumnya, Jumat (13/01) Untag Surabaya juga menerima visitasi pendirian Program studi pendidikan dokter dan Pendidikan profesi dokter dari Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.
Disampaikan, usulan pendirian Fakultas Kedokteran ini sejalan dengan kebutuhan dokter di Indonesia yang masih tinggi, sehingga Untag Surabaya berkomitmen mencetak calon-calon dokter handal yang berjiwa patriotisme.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kemenkes RI – drg. Arianti Anaya, M.KM. menyampaikan, di Indonesia terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan. Seperti keterbatasan tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata hingga kualitas yang belum berstandar nasional.
Dekan FK Untag Surabaya dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K) memberikan sambutan
“Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000, artinya satu (1) dokter melayani 1.000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya,” kata Arianti saat acara Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan RI, Kamis (09/02/2023) di lantai dua Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani, Untag Surabaya.
Ia menyampaikan, optimisme yang terus dikobarkan oleh civitas akademika Untag Surabaya membuahkan hasil yang baik, karena Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian Timur dan Tengah.
“Di Indonesia ini masih ada Puskesmas tanpa dokter, karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah Patriotisme, kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian Timur dan Tengah,” lanjutnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya dr. Poerwadi, SpB., SpBA(K) menyampaikan bahwa pihaknya akan membuat kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawatdaruratan dan kebencanaan.
“Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme, selain itu mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik,” paparnya.
Pada acara yang sama, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes. menyampaikan bahwa pihaknya juga mendukung berdirinya FK dan telah melakukan asesmen dokumen yang di submit Untag Surabaya.
“Untuk akreditasi dan pengampu sudah terpenuhi, hanya saja kurikulum perlu disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semesternya (RPS). Sehingga ketika ada visitasi lagi semuanya sudah siap dan matang,” terangnya.
Kegiatan selanjutnya ditutup dengan visitasi lapangan ke Ruang Fakultas Kedokteran di Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani di lantai sembilan. [bud]