Ekpor & Impor Naik, Neraca Perdagangan Jatim Tetap Defisit
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Satriyo Wibowo mengatakan, kenaikan nilai ekspor dan impor selama Oktober 2019 lalu ternyata masih berdampak negatif, sehingga menyebabkan defisit pada neraca perdagangan Jawa Timur.
Hal ini dikatakan saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS), “Perkembangan Ekspor Impor Jawa Timur Oktober 2019” di Kantor BPS Jatim, Jumat (15/11/2019).
Disampaikan oleh Satriyo, total nilai ekspor Oktober 2019 Jatim mencapai USD 1,68 miliar, naik 5,46 persen dari September 2019. Disumbang oleh kenaikan migas 30,60 persen dan nonmigas 4,46 persen.
Sementara nilai impor selama Oktober 2019 mencapai USD 1,98 miliar, naik 2,56 persen dibanding September 2019, yang disumbang oleh kenaikan impor nonmigas hingga 5,53 persen.
Perkembangan ekspor impor selama Oktober 2019 ini selanjutnya berdampak pada kondisi neraca perdagangan Jawa Timur.
“Neraca perdagangan bulan Oktober ini (2019) tidak begitu menggembirakan karena defisit,” kata Satriyo.
Dikatakan, bahwa total impor yang mencapai USD 1,98 miliar tidak diimbangi dengan nilai ekspor yang hanya mencapai USD 1,68 miliar.
“Untuk bulan Oktober (2019), Jawa Timur defisit USD 300,21 juta,” tegas Satriyo.
Defisit saat Oktober lalu menurutnya, akibat adanya defisit di sektor migas USD 267,26 juta dan nonmigas USD 32,95 juta.
Sementara secara akumulatif, neraca perdagangan Jawa Timur sejak Januari hingga Oktober 2019, mengalami defisit hingga USD 2,26 miliar.
“Total impor USD 19,13 miliar dan total ekspor USD 16,87 miliar, jadi lebih besar dari defisitnya nasional (USD 1,79 miliar),” ungkap Satriyo. [bud]
https://twitter.com/Fm98Sonora/status/1195319109740687365