Eat Well, Live Well, Langkah Ajinomoto Bertahan Selama Pandemi
Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo saat pemaparan capaian dan inisiatif Ajinomoto selama 2021 via zoom, Selasa (15/02/2022).
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Melalui slogan global “Eat Well, Live Well”, Ajinomoto berkeinginan agar tetap bisa berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan agar bisa tetap bertahan, bahkan selama pandemi.
Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo saat acara “Ajinomoto Indonesia Media Appreciation Day” berkesempatan menyampaikan pemaparan atas capaian dan inisiatif Ajinomoto selama 2021 via zoom, Selasa (15/02/2022).
Banyak hal yang disampaikan, diantaranya tentang dampak pandemi yang telah berjalan hampir dua tahun ini terhadap berbagai produk Ajinomoto dari sisi permintaan maupun produksi. Hal itu sebagai konsekuensi dari berlakunya pembatasan seperti PPKM berjenjang.
“Berdampak terhadap semua bisnis. Namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan, secara umum masih ada peningkatan penjualan, tapi jika dibandingkan saat pandemi ada penurunan,” kata Yudho saat menjawab pertanyaan dari Sonora via zoom saat acara.
Bila dicermati, selama pandemi ini juga membuat sebagian dari perilaku konsumen terhadap permintaan atau konsumsi produk Ajinomoto berubah. Misalnya untuk jenis produk tertentu dengan ukuran atau kemasan tertentu.
“Pelanggan kami berubah untuk keinginan membeli. Seperti untuk produk retail Ajinomoto bergeser. Dari yang beli ukuran kecil menegah, sekarang menengah ke besar,” kata Yudho.
Berbagai Range Product Ajinomoto terbagi mulai Retail Product (8 item), Hotel Restaurant and Catering Business atau Horeka seperti Ajinomoto, Masako (7 item), Industrial Business seperti snack, kerupuk, otak otak, sambal dan bakso. Tersedia juga beberapa item Ajinomoto Bakery hingga Food Process Business seperti frozen gyoza dan frozen bread. Terutama produk horeka yang sangat terdampak pandemi.
“Produk horeka yang terdampak. Karena industri kuliner terbatasi sehingga ada stagnasi yang terkait horeka. Itu yang direct (dampak langsung),” ungkap Yudho.
Ia mengaku bahwa dengan adanya pandemi ini juga memberi dampak langsung dan tak langsung terhadap berbagai produk Ajinomoto.
“Yang tidak langsung, tentang suplai bahan baku dan logistik. Supply and demand juga terganggu, termasuk dari sisi transportasi. Bersyukur produk kami masih ada pertumbuhan,” imbuh Yudho.
Ajinomoto Media Appreciation Day juga diisi dengan pemaparan mengenai pentingnya diet garam bagi kesehatan yang dibawakan oleh pakar diet dan gizi klinik dr. Johanes Casay Chandrawinata, Sp.GK, MND.
“Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai makanan bercita rasa asin dan gurih. Namun, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Misalnya obesitas, diabetes, hipertensi, kanker lambung, batu ginjal, serta stroke. Oleh karena itu, untuk menjaga pola hidup sehat, pembatasan asupan garam sama pentingnya dengan mengonsumsi buah dan sayur,” ujar dr. Johanes.
Ajinomoto percaya bahwa makanan sehat juga harus lezat. Oleh karena itu, di acara ini juga memperkenalkan program Bijak Garam. [bud]