Dampak Covid-19, Stok Darah PMI Surabaya Turun 60 Persen

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Dampak wabah Covid-19 dan berkurangnya aktivitas masyarakat berkegiatan di luar rumah membuat stok atau persediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya turun hingga 60 persen.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bagian Pelayanan dan Humas UTD PMI Kota Surabaya Martono Adi Triyogo saat live interview secara on-air via telpon dengan studio Radio Sonora FM 98 Surabaya, Rabu (18/03/2020).
“Betul, memang sangat berpengaruh sekali sehingga persediaan darah kita itu turun sampai dengan 60 persen,” kata Martono.
Ia mengatakan, persediaan darah di PMI Surabaya saat ini tinggal 40 persen. Hal ini karena terjadi banyak pembatalan kegiatan donor oleh berbagai instansi, sekolah, kampus dan komunitas.
“Tinggal 40 persen dari hari biasa. Kita menghimbau ke masyarakat supaya melakukan kegiatan donor. Mulai hari senin sampai dengan hari ini ada 40 instansi yang membatalkan kegiatan donor,” ujar Martono
Pembatalan berbagai kegiatan donor yang sebelumnya telah terjadwal di berbagai event dilakukan oleh berbagai instansi sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19.
“Ada instansi pemerintah, swasta ada sekolah, karena sekolah kan libur, jumlah totalnya ada 40 (instansi), belum nanti sampai siang ini. Bahkan untuk hari Kamis Jumat nggak ada kegiatan donor yang diluar karena dibatalkan semua,” ungkapnya.
Menurutnya, dampak dari situasi saat ini berpengaruh signifikan terhadap aktivitas pendonor dan stok persediaan darah di PMI Surabaya.
“Persediaan darah untuk hari ini untuk PRC atau trombosit itu sekitar 100. Hari ini hanya 128 untuk total semua darah. Jenis PRC biasanya itu sekitar 750, ini tadi hanya sekitar 128. Padahal tiap harinya sekitar 750 (kantung), yang banyak minta itu dari daerah (luar Surabaya),” kata Martono.
Ditambahkan, rata-rata permintaan di PMI Surabaya mencapai 400 kantung atau bag per hari.
“Rata-rata permintaan per hari 400 kantung. Kita olah (produksi) menjadi komponen sekitar 600 kantong per hari. Mungkin sekarang hanya sekitar 200 kurang. Hari Kamis Jumat tidak ada kegiatan mobil unit karena banyak yang dibatalkan,” ungkapnya
Pembatalan berbagai event kegiatan donor darah membuat PMI Surabaya mengubah pola teknis penyaluran darah untuk para pendonor hanya di gedung PMI. Pihaknya juga menerapkan protokol pencegahan covid-19 sebelum memasuki gedung, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan.
“Saya himbau kepada masyarakat untuk tetap mendonorkan darah. Bisa datang ke PMI, karena kita juga mengantisipasi penyebaran virus (covid-19), jadi untuk pendonor yang mau masuk ke ruangan sudah kita sterilkan dulu. Kita sediakan hand sanitizer, masker, kita deteksi suhu juga oleh petugas kita dari halaman sebelum masuk,” jelasnya.
Selanjutnya, PMI Surabaya akan merubah atau menambah jam operasional, dari sebelumnya hanya sampai jam 9 malam menjadi 24 jam.
“Betul-betul sangat kritis persediaan darahnya. Ini untuk kemanusiaan, mereka yang membutuhkan darah agar tidak terlalu lama ditangani,” pungkasnya. [bud]
Dampak Covid-19, Stok Darah PMI Surabaya Turun 60 Persen [➡️https://t.co/ffzRfpqsqH⬅️ ] – #BeritaSonora #SonoraNetwork #LiputanSonora #MagenticNetwork #waspadacovid19 #healthies @smartfm_sby #pmisiapbantu#covid19 #commisaid #lawancovid19 #suroboyo #dirumahaja #sonorasuroboyo pic.twitter.com/HzSTx3eZPc
— SONORA SURABAYA (@Fm98Sonora) March 18, 2020