CPNS 2019, Surabaya Butuh Banyak Guru
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Kebutuhan tenaga pengajar atau guru pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun Anggaran 2019 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjukkan peningkatan.
Ada 987 formasi rekrutmen yang diajukan pemkot, namun hanya 705 formasi yang mendapat persetujuan dari Kementerian PAN RB. Terdiri dari Tenaga Guru 428 orang, Tenaga Kesehatan 171 orang dan Tenaga Teknis 106 orang.
Selain Keputusan Menteri PAN dan RB no.765 tahun 2019, penerimaan CPNS tahun ini juga didasarkan oleh Keputusan Wali Kota Surabaya nomor 188 tahun 2019 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemkot Surabaya Tahun Anggaran 2019.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan, dari 705 formasi yang dibutuhkan itu, sebagian besar adalah tenaga pendidikan, khususnya guru Sekolah Dasar (SD) yang mendesak untuk dipenuhi.
Menurutnya, kebutuhan guru sangat banyak karena yang pensiun juga sangat banyak. Bahkan, beberapa waktu lalu dinas pendidikan mengajukan penambahan guru SD tenaga outsourcing sebanyak 355 orang.
Selain guru, formasi yang banyak juga untuk tenaga kesehatan. Bahkan, kualifiksi tenaga dokter sebagian besar juga diisi oleh formasi dokter umum. Sementara tenaga teknis, formasi yang dibutuhkan lebih sedikit, sekitar 106.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara memastikan, bahwa informasi tentang penerimaan CPNS 2019 bisa diakses melalui laman https://sscasn.bkn.go.id atau di laman resmi Pemkot Surabaya, www.surabaya.go.id tentang info dan persyaratannya khusus tes CPNS 2019.
Materi yang diujikan meliputi seleksi Kompetensi Dasar yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), Tes Karakteristik Pribadi (TKP) hingga tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Sementara proses seleksi, dilakukan dengan menggunakan sistem Computer Assisted Tes (CAT).
Pada setiap tahapan, peserta tidak dikenakan biaya apa pun. Mulai dari pengumuman sampai dengan pengangkatan menjadi PNS semuanya gratis.
Sekaligus menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai berbagai pihak atau oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan tindak pidana penipuan. Mulai menawarkan jasa dan menjanjikan dapat memasukkan sebagai PNS dengan imbalan tertentu. [bud]