Cerita Ibu Herman dari Surabaya: Opo sing iso mbok lakoni?
Foto: Para lansia mengikuti program vaksinasi di Surabaya
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – “Namaku adalah Ibu Herman. Aku seorang ibu rumah tangga biasa, usiaku 61 tahun,” cerita Ibu Herman.
Pada usia yang bisa dibilang lansia ini, ia sempat berfikir, apa yang bisa dilakukan oleh lansia seperti dirinya untuk membantu apa yang terjadi pada negara saat ini.
Menurutnya, bukannya sok idealis tapi alangkah bahagia hati ini jika di sisa usia masih bisa bermanfaat untuk bangsa. Menjadi agen solusi dari belenggu pandemi yang tiada ujungnya ini.
“Sontak terbersit di pikiranku, opo sing iso mbok lakoni? Awakmu dewe ae masuk kelompok rentan terpapar covid. Wes ora usah kakean ngayal. Pernyataan hatiku ini kalau dipikir-pikir memang ada benarnya,” kata ibu Herman dalam hati.
“Tapi, entah kenapa aku tetap ingin melakukan sesuatu untuk negara ini lepas dari belenggu pandemi. Minimal ngebantu orang lain yang ada di lingkaran terdekatku. Surabaya dimana aku tinggal saat ini,” lanjutnya.
Menurutnya, memang sebagai seorang Ibu rumah tangga biasa yang sudah masuk usia lansia tidak mungkin kalau harus berbagi materi. Karena bagi ia sendiri dan keluarga sudah bisa dibilang pas-pasan.
“Hari demi hari realita dan obsesiku semakin tidak menemukan titik temu. Hingga di suatu pagi aku mendengarkan siaran Sonora. Sebuah iklan diputar dalam siaran tersebut. Intinya iklan ini mengajak diri kita menjadi bagian memutus rantai penyebaran Covid-19 dimulai dari diri sendiri,” urai Ibu Herman.
“Serasa aku ditampar oleh iklan itu. Ya, kenapa aku harus muluk-muluk untuk membantu bangsaku ini mengajak setiap orang berjuang untuk lepas dari wabah Covid-19. Kenapa tidak mulai dari diriku sendiri saja,” lanjutnya.
Dengan perasaan bergetar, tidak terasa penglihatannya basah dengan air mata yang berlinang hingga ke pipi, sambil ia menghela nafas dalam-dalam.
“Duh Gusti, kenapa aku baru sadar. Bukankah apa yang sudah aku dan keluargaku lakukan selama ini sudah bentuk sumbangsihku kepada bangsa ku untuk memutus rantai penyebaran Covid 19,” imbuhnya.
Iya, tampak sederhana dan biasa tapi memang itu berdampak.
“Aku dan keluarga memulihkan Indonesia dari Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi semua anjuran yang dibuat oleh pemerintah. Aku dan keluarga juga selalu mengkonsumsi makanan yang sehat, minum suplemen atau vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Dan tentu saja semua ikhtiar ini akhirnya aku serahkan kepada sang pemilik hidup. Dalam setiap doaku permohonan agar Covid-19 bisa selesai, selalu menjadi untaian pengharapan,” ujarnya.
Ibu Herman berpesan, tidak usah terlalu muluk untuk merubah sebuah hal yang cakupannya luas dan jangkauannya besar.
“Cukup kita mulai dari diri kita sendiri. Jangan pernah berkoar-koar menyuruh orang lain untuk tidak keluar rumah jika tidak penting, tidak bergumul, selalu cuci tangan, selalu pakai masker jika kita sendiri belum pernah melakukannya sebagai contoh,” pungkasnya. [bud]
Cerita Ibu Herman dari Surabaya: Opo sing iso mbok lakoni? [[➡️ https://t.co/h829ArP7qS⬅️ ]] #KGRadioNetwork #SonoraNetWork #BeritaSonora @smartfm_sby #RadioMenghubungkanIndonesia #BergerakBersamaPulihkanIndonesia pic.twitter.com/tfI2ximjQt
— Sonora FM98 Surabaya (@SonoraFM98Sby) September 22, 2021