BKKBN Jatim, Penguatan Komitmen Reformasi Birokrasi & Zona Integritas

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Agus Sukiswo mengatakan, BKKBN sebagai salah satu lembaga atau instansi pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Hal ini ditegaskan saat dirinya hadir dalam program Talkshow Radio, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di Radio Sonora FM 98,0 Surabaya, Sabtu (16/11/2019).
“Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, bersih dari KKN dan peningkatan layanan publik, tetap menjadi target kami,” kata Agus.
Menurutnya, hal ini telah sesuai dengan Peraturan Presiden No.81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi. Komitmen dari pimpinan dan seluruh jajaran untuk mewujudkan WBK dan WBBM untuk memenuhi target sasaran reformasi birokrasi.
“Melakukan sosialisasi serta pembinaan di pusat dan provinsi secara internal dalam lingkungan BKKBN,” tegas Agus. Hal ini sebagai sekian upaya untuk menguatkan zona integritas, termasuk melalui peningkatan kualitas pelayanan serta inovasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Menurutnya, perwakilan BKKBN Jawa Timur menjadi salah satu Role Model bagi provinsi lain untuk membangun Pilot Project sebagai upaya percepatan pencapaian sasaran dalam reformasi birokrasi.
“Melalui satuan kerja untuk selanjutnya diterapkan pada unit-unit kerja lainnya,” ujar Agus.
Disampaikan, pada lembaga BKKBN, semua indikator ZI WBK WBBM yang telah dicapai bisa berdampak positif bagi pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Indonesia.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, H. Yenrizal Makmur mengatakan, ada 5 indikator pengungkit ZI WBK yang dilakukan, sehingga BKKBN Jatim terpilih menjadi salah satu Pilot Project Zona Integritas.
“Manajemen Perubahan, Tatalaksana, Manajemen SDM, Akuntabilitas dan Pengawasan, inilah yang menjadi indikator pengungkit ZI WBK,” kata Yenrizal.
Selain itu, ditambahkan Yenrizal, pihaknya juga melakukan berbagai inovasi, mulai penggunaan aplikasi on-line untuk tatalaksana perjalanan dinas, monitoring kinerja melalui Binwilker, pelayanan data informasi melalui dasboard, kampung KB online, penilaian angka kredit online dan beberapa lainnya.
“Kita harus memegang prinsip melayani, terlebih di era digital untuk mempercepat layanan, menambah pengetahuan dan inovasi melalui teknologi,” pungkas Yenrizal. [bud]
https://twitter.com/Fm98Sonora/status/1195651073131741184