Banjir Jombang, Ratusan Korban Banjir Butuh Alas Tempat Tidur dan Pakaian Kering di Pengungsian

Pengungsi juga menempati Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan TK yang lokasinya saling berdekatan dari kantor desa setempat.
“Ada delapan titik pengungsian yang letaknya saling berdekatan dari kantor desa,” jelasnya.
Menurut dia, kondisi banjir kini menunjukkan progres sedikit surut namun masih merendam di sejumlah kawasan di Dusun Manisrenggo, Dusun Kandangan dan Dusun Prayungan.
“Ketinggian banjir di Dusun Prayungan dan Dusun Manisrenggo masih cukup tinggi, yaitu sekitar satu meter,” terangnya.
Ketersediaan bahan makanan di posko bencana banjir masih mencukupi. Bahkan, jelas Lukman, sampai kini bantuan dari pemerintah daerah maupun lembaga dan masyarakat umum terus berdatangan di posko bencana banjir.
“Dapur Umum (DU) sudah ada yang berpusat di Kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang nantinya didistribusikan bagi korban banjir,” ucap Lukman.
Dikatakannya, untuk diketahui banjir pertama kali sudah masuk ke permukiman warga mulai Rabu (03/02). Penyebabnya, melubernya aliran sungai Afvour yang melewati desa hingga mengakibatkan tanggul jebol.
Saking besarnya debit air sungai Afvour tersebut, sejumlah tanggul jebol sehingga air meluber ke jalan Nasional Jombang – Madiun dan merendam permukiman penduduk.
“Diperkirakan butuh waktu banjir untuk bisa surut, ya sekitar satu hingga dua hari, menunggu perbaikan tanggul di sisi Dusun Kandangan,” pungkasnya.
Sebenarnya, kata Lukman, pihaknya sudah mengantisipasi bencana banjir yang sering terdampak di wilayah. Pemdes sudah mengusulkan ke pemerintah daerah baik melalui tingkat Kecamatan maupun Kabupaten bahkan Provinsi Jatim terkait penanganan banjir yaitu melakukan normalisasi di sungai Afvour sebelum musim hujan.
Apalagi, ada empat aliran sungai yang perlu sentuhan normalisasi yakni Sungai Konto, Afvour Besuk, Afvour Mekikis dan Afvour Brawijaya.
“Jadi belum sempat normalisasi sungai, sehingga terjadi pendangkalan saat debit air sungai terlalu besar maka akan meluber,” bebernya.
Pemdes mendapat bantuan berupa posko kesehatan dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo yang dapat dimanfaatkan bagi korban banjir.
Warga korban banjir di pengungsian, kini membutuhkan alas tempat tidur. Kemudian, sebagian warga khususnya wanita memerlukan pakaian kering karena seluruh baju mereka basah semuanya.
“Pakaian warga basah terkena banjir, belum kering, apalagi cuaca mendung dan sempat hujan sesaat,” tandasnya. [bud]