Banjir Lamongan Meluas di 5 Kecamatan, Ribuan Rumah dan Tambak Terendam
Foto: Surya.co.id, Sejumlah pengendara motor terpaksa menuntun kendaraannya karena jalan terendam banjir, Kamis (07/01/2021).
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Banjir di Lamongan Jawa Timur semakin meluas. Banjir tersebut akibat luapan Sungai Bengawa Njero.
Mengutip dari Surya.co.id, sehari sebelumnya baru 19 desa yang tergenang, banjir kini melanda 26 desa, tersebar di lima kecamatan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Kamis (07/1/2021) menyebutkan, 26 desa di lima kecamatan terdampak luapan air Sungai Bengawan Njero, diantaranya di Kecamatan Turi, Kalitengah, Glagah, Karangbinangun dan Deket.
“Data sampai hari ini ada 26 desa di 5 kecamatan yang tergenang luapan Sungai Bengawan Njero,” kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin saat dihubungi wartawan, Kamis (7/1/2021).
Sementara rumah penduduk sebanyak 3.355 rumah terendam dihuni lebih 15 ribu jiwa.
Berarti ada tambahan sekitar 2000 rumah warga yang tergenang dari sebelumnya hanya 1.000 rumah.
Ketinggian air yang menggenangi rumah antara 20 cm hingga 50 cm. Kawasan yang paling banyak rumah terendam banjir adalah Kecamatan Turi dimana ada sebanyak 1.313 rumah terendam.
Selain itu, banjir tahun ini juga merendam hampir semua jalan poros desa yang ada di 26 desa ini.
“Di 26 desa ini ada seluas 5.235 hektar lahan tambak terendam dan kerugian akibat banjir yang terjadi di 26 desa di 5 kecamatan ini mencapai Rp. 12,8 miliar lebih,” ujarnya.
Muslimin menyebut, banjir yang terjadi di 26 desa di 5 kecamatan ini masih sama, yaitu meluapnya Sungai Bengawan Njero akibat intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai tak sanggup menampung tingginya debit air.
Salah satu upaya BPBD Lamongan agar banjir segera surut adalah dengan mengaktifkan pompa di Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun.
“Pompa air ini memiliki kapasitas 4 ribu liter perdetik. Mudah-mudahan banjir bisa segera surut,” harapnya. [bud]