Hangry Indonesia Ekspansi ke Jawa Timur, Mulai Tiga Outlet di Surabaya
Foto: President and Co-Founder Hangry Indonesia, Resha Junianto saat acara Press Conference and Gathering di Milieu Space Surabaya, Selasa (25/01/2022).
SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Perusahaan kuliner multi brand Hangry Indonesia memutuskan ekspansi ke Jawa Timur dan Surabaya dipilih sebagai kota pertama setelah lebih dari 60 outlet di Jabodetabek.
Berkonsep delivery only, semua makanan dipesan melalui media pengantar makanan online seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood dan lainnya agar bisa memproses makanan dengan cepat untuk konsumen.
President and Co-Founder Hangry Indonesia, Resha Junianto saat acara Press Conference and Gathering di Milieu Space Surabaya mengatakan, bahwa bisnis kulinernya untuk pertama kali berdiri di Jakarta pada November tahun 2019 hingga saat ini sudah ada lebih dari 60 an outlet.
“Outlet pertama dibuka November 2019 sampai sekarang 63 outlet atau pertahun ada 30an outlet. Moon Chicken salah satu dari 4 brand kita yang perkembangannya paling agresif, padahal baru pertama kali di launch pada Oktober 2020. Dan setelah 5 bulan menjadi brand nomor 4 terbesar di platform delivery,” ungkap Resha saat acara Press Conference di Surabaya, Selasa (25/01/2022).
Respon konsumen yang luar biasa pada Moon Chicken membuat Resha memutuskan untuk masuk dalam bisnis restaurant hingga menempati posisi ketiga brand terbesar termasuk pengembangan outlet dine-in di Jakarta.
“Oktober 2021 memutuskan membuat restoran di food court, November 2021 bikin restoran yang lebih besar lagi khusus Moon Chicken aja dengan rentang harga 30-70 ribu rupiah. Sekarang sudah menjadi brand terbesar ketiga di kategori menu ayam. Tiga outlet dine-in di Jakarta, 60an outlet tersebar mulai Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cikarang Bandung. Dan (sekarang) 3 outlet di Surabaya yang akan ada lagi,” kata Resha.
Disampaikan, pada tahun 2020 ia telah membuka 41 outlet per tahun. Kuartal kedua tahun 2021 Hangry Indonesia langsung mendapat pendanaan untuk perusahaan kuliner rintisan (start-up) sebesar 13 juta dolar atau sekitar 188 miliar rupiah.
“Kedepan kita akan ekspansi ke semua kota besar, menengah, sedang dan kecil di seluruh Indonesia. Mengeluarkan brand baru dan cita-citanya mau menjadi perusahaan makanan berskala global, ekspansinya juga ke luar negeri,” imbuhnya.
“Permodalan dari awal bulan Mei 2021 kita mendapat pendanaan sebesar 13 juta dolar atau sekitar 188 miliar rupiah. Tapi kalau dari awal sampai sekarang, total kita mendapat permodalan sekitar 18 juta dolar dari awal sampai sekarang. Untuk pendanaan pembukaan outlet, develop brand baru dan strategi pengembangan bisnis. Program partnership atau kemitraan dibawah pengelolaan Hangry. Operasional, main power, standar prosedur, supply chain dan menu dipegang pusat untuk menjaga kualitas,” ungkap Resha.
Ekspansi ke Surabaya beralasan, Hangry Indonesia melihat potensi yang besar pada market industri kuliner di Surabaya. Sebelum pandemi, pasar kuliner Surabaya dinilai cukup berkembang sekitar 10-20 persen. Bahkan ketika masih di tengah pandemi periode tahun 2020 – 2021 terjadi peningkatan sekitar 20-30 persen.
“Surabaya sekarang kita ada tiga lokasi, yang pertama itu ada di Rungkut Mapan, Manyar Kertoarjo dan ketiga di Mulyosari. Tapi kedepan kita akan buka di lokasi lain seperti Sukomanunggal, Pakuwon dan lainnya. Outlet yang bener-bener dibuka oleh Hangry itu 20 outlet pertama. Setelah outlet ke 21 sampai sekarang 63 punya mitra, termasuk yang di Surabaya. Untuk kota sebesar Surabaya pinginnya enam sampai sepuluh outlet,” pungkas Resha. [bud]