Gramedia Hadirkan Komikus & Pemain Film Gundala

SURABAYA, SONORASURABAYA.com – Setelah film Gundala tayang perdana pada 29 Agustus 2019, para pecinta Gundala juga dapat menikmati keseruan aksinya yang diadaptasi dalam sebuah komik.
Is Yuniarto, illustrator, komikus sekaligus sebagai GM Bumi Langit Komik, berkesempatan hadir di acara meet & greet dalam rangka promosi komik Gundala: The Official Movie Adaption di Gramedia Tujungan Plazza Surabaya, Jumat (30/08/2019).
Komik Gundala: The Official Movie Adaption akan terbit pada 4 September 2019. Merupakan hasil karya kuartet komikus, Oyasujiwo, Adian Syaf, Doni Cahyono dan Ecky.
“Versi komik Gundala The Movie menceritakan karakter, latar belakang, yang mungkin nggak sempat diceritakan banyak di versi filmnya,” kata Is Yuniarto.
Menurutnya, hal itu karena terbatasnya durasi, sementara dalam komik ada keleluasaan secara kreatif. Versi buku komik adalah versi pelengkap yang menjadi pendamping versi filmnya.
“Sekitar 100 halaman, full color, lebih banyak meng-highlight masa lalu dari karakternya,” ungkap Is.
Dikatakan, komik Gundala terhubung dengan versi filmnya tapi dengan sudut pandang yang berbeda. Dirinya berupaya untuk mengolah komik dengan karakter legendaris dengan style yang baru.
“Karakter yang dulunya dikenal oleh pembaca pada tahun 1970-an juga bisa dibaca pada generasi yang baru,” ujar Is Yuniarto.
Disampaikan, ada beberapa hal yang disesuaikan terutama karena seting hingga tren yang ada sekarang. Dirinya juga mengutip apa yang menjadi tagline film Gundala, bahwa negeri ini butuh patriot.
Bukan sekedar patriot yang maju berperang, tapi di sekitar kita dan kehidupan kita masing-masing. Setiap warga negara dibutuhkan untuk memajukan bangsa sesuai kemampuan masing-masing.
Misalnya, komikus Indonesia juga membutuhkan pembaca yang mencintai karya-karya Indonesia. Termasuk para kreator Indonesia yang dibutuhkan untuk terus melanjutkan visi atau karakter budaya atau nilai-nilai tradisional Indonesia.
Gundala diciptakan oleh Harya Suraminata (Hasmi) ketika masih menjadi mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta pada 1969, ketika berusia 23 tahun.
Pada masanya, Gundala dianggap sebagai terobosan dalam dunia komik Indonesia karena penokohan yang unik, latar khas Indonesia dengan unsur fiksi ilmiah.
Diharapkan, mereka yang telah menonton film Gundala, akan mendapatkan pengalaman sinematis, dan ketika dilanjutkan membaca versi komiknya, menjadi pelengkap dari sisi karakternya. [bud]